Minggu, 15 Juni 2014

Dengarkan Baik-Baik

ehem... ngopi dari blog sebelah. suka saja dengan ini,,, ^__^

dengan segenap pena yang ku punya, serta lirih suara yang mampu ku tuturkan, dengarkanlah baik-baik apa yang akan aku sampaikan ini. lidah ku akan kelu kalau diminta mengulanginya sekali lagi, maka perhatikanlah dengan seksama, masukkanlah ke dalam hati lantunan kata ku ini..
dengarkanlah baik-baik. aku, sebagaimana makhluk lain, juga ada rasa cinta itu. yang entah akan kemana ia berarah. dan, kerana rasa itu pula aku berjanji kepada diriku sendiri untuk senantiasa menjagamu. menjernihkan pendengaran ketika ucap mu mengalun lembut. mengakselerasikan gerak saat mengetahui ada mara bahaya yang mengancam. kerana perasaan itu pula janjiku ini tak pernah akan ku sampaikan kepada mu.. biar ia menjadi catatan tersendiri dalam bab perjalanan hidup ku. aku pun berjanji akan senantiasa mengikuti mu, kemana pun engkau pergi. agar aku bisa menjaga mu.. dengan segala apa yang aku punya. tapi.. bolehkah aku berharap sesuatu? janganlah engkau pergi ke tempat yang tak mungkin bisa aku ikuti. bukankah tak mungkin aku menjagamu andai tak berjumpa wujud kita?
dengarkanlah baik-baik. aku yang selama ini tak mengerti apa maksud para pujangga bahwa cinta tak harus memiliki, pada akhirnya sampai pada titik kepahaman tentangnya.
dengarkanlah baik-baik. aku yang ini, sekedar melihat dirimu tersenyum saja terbit pula matahari bahagia dalam lubuk hati yang terdalam., maka bayangkanlah apabila senyum itu tertuju untukku yang sedang dibuai rasa cinta ini?
dengarkanlah baik-baik. mendengar diri mu sedang bahagia saja, hati kecil ku turut merayakannya. sembari mendoakan agar tak hilang rasa bahagia milikmu itu. maka bayangkan andai bahagia itu kita bagi bersama..
dengarkanlah baik-baik. sekedar mencintaimu dari jarak tak terduga ini saja sudah cukup menjadi bahagia ku. maka bayangkanlah pabila cinta ini berbalas..
maka ketahuilah.. aku yang ini, adalah aku yang selalu siap untuk mu..
dan… dengarkanlah baik-baik. andai kehadiran ku adalah hama bagi mu, sungguh.. tak perlu engkau ragu.. pun, sebagaimana kata petuah, mata berbicara lebih dalam dari kata-kata. aku bisa membaca mata itu.. andai engkau inginkan aku tak lagi hadir di kehidupan mu, aku mampu.. aku mampu.. andai keberadaan ku justru mengusik kebahagiaan mu, aku akan pergi.. sebab, apalah artinya kita bersama yang kita cintai, namun yang dicintai justru kehilangan kebahagiaannya.. pun memang diujung jalan ini kita tetaplah berada pada jarak atau bahkan menemukan bahagia kita masing-masing, aku akan mensyukuri atas apa yang telah aku alami, serta memohon ampun atas rasa yang pernah singgah., agar tak berpaling pandangNya kepada ku, agar diampuni andai rasa ku ini adalah sebuah kesalahan..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar