Selasa, 24 Juni 2014

Ungaran, Pendakian Perdanaku!


Foto ini diambil dari Gunung Ungaran 2050 mdpl

Indah bukan? Ungaran merupakan pendakian perdanaku semenjak masuk di dunia perkuliahan__ yoi coy pendakian pertama, 06 Maret 2014 tiga bulan yang lalu. Sudah kuliah selama ini baru merasakan pendakian, mungkin kalau aku tidak bertemu dengan sang penakluk ketingian yang super kece, aku tak akan menapakkan kakiku di salah satu gunung di Semarang ini. Terimakasih sudah membawaku kesini___

Pendakian perdanaku ini ditemani oleh sepuluh sahabatku yang sebagian besar dari mereka memang para pendaki. Mendaki dengan pendaki profesional yang sudah menaklukkan banyak puncak itu cukup membatu sang pendaki pemula seperti aku (hahaha___ maaf telah merepotkan ). Bagi pendaki profesional mungkin persiapan mendaki tak seribet kite-kite yang sama sekali gak pernah ndaki.

Ok begini ya,,, aku yang kebetulan masuk dalam kategori calon pendaki dengan kondisi kesehatan rada alay harus jogging dan spring tiap pagi atau sore, katanya si ngelatih kaki sama pernafasan trs musti konsumsi obat dan vitamin juga biar gak drop pas mendaki *nurut aja lah sama sang senior. Itu tadi baru masalah kesehatan coy belum keriwehan persiapan barang-barang yang harus dibawa, dari peralatan kelompok sampai yang pribadi. Siapa aja yang musti bawa Carrier,  SB, tenda dsb. Apa aja yang musti dibawa, bawa baju ganti berapa, bawa sabun dan pasta gigi gak? (piknik apa naek gunung buk?) bahkan memutuskan untuk menggunakan sendal atau sepatu saja riwehnya minta ampun. yaaaah bisa dibayangkan lah yaaa bagaimana alay_nya sang calon pendaki yang tak pernah mengenal medan pendakian.... 

Mawar, 5 Maret 2014 kurang lebih pukul 21:00 WIB
kite bersebelas memualai perjalanan___ yups pendakian perdanaku di sebuah gunung ternama di Semarang,, Gunung Ungaran. tik tok tik tok.... anggap saja sudah sampai puncak. endah jam berapa kita sampai kepuncak, yang jelas aku hanya memiliki sedikit waktu untuk istirahat. aaaah hari itu sepertinya mataharinya tak sabar melihatku, makannya cepat sekali terbitar hehehe... tak apa lah paling tidak sinarnya bisa menghangatkan tubuhku yang mulai membeku. Yups membeku (maaf sedikit alay), dinginnya melebihi perkiraanku. Jaket dan SB saja tidak cukup menghangatkan tubuhku. Kata temenku yang sudah menaklukkan banyak gunung,  Ungaran itu gak begitu dingin__ wuuuu gila aja ini dibilang gak dingin? matahari telat bersinar saja mungkin aku bisa tak sadarkan diri... sedingin apapun puncak tak menyurutkan keinginanku untuk menaklukkan puncak yang lain... justru dingin itu yang membuatku rindu akan puncak,,, rasa dingin yang tak pernah didapat dimanapun. 

seiring meningginya mentari, semakin terlihat indahnya pemandangan__ kali ini Q speechless, aku sudah jatuh cinta dengan keindahannya, sampai-sampai aku tak bisa mengucapkan apapun kecuali "Subkhanallah, maha suci Allah yang mendesai bumi, langit dan seisinya dengan seindah ini". kalau kamu pengen tahu indahnya kayak apa naik aja sono!! aku gak bisa jelasin, bahkan jebretan kamerapun tak bisa menggambarkan keindahannya, penasaran? ayuk ndaki! aku siap! hahaha.

Setelah menaklukkan satu gunung, rasanya ingin sekali menaklukkan gunung-gunung yang lain... rasa lelah itu seketika sirna ketika sampai kepuncak... rasa lelah itu terbayar dengan indahnya tiap sudut pandangan mata. Kini aku tahu kenapa mereka mau capek-capek menyusuri terjalnya bukit dan bertarung dengan mau... yups karena indahnya puncak!

Percaya atau tidak, pendakian pertamaku ini mampu merubahku. bukan menjadi spiderman atau ultraman tapi mengubahku untuk lebih menghargai kesehatan, menghargai hidupku. Merasakan beratnya melangkahkan kaki dijalan menanjak dan membawa perbekalan itu menuntut fisik yang kuat. Aku ingin menaklukkan banyak puncak dan menikmati indahnya ciptaan-Nya... manamungkin pendaki loyo! soo aku harus sehat, agar bisa melihat keindahan alam dari ats gunung.
--------------------

Terimakasih sudah menjadi leader dan dengan sabar menerangkan setiap apa yang tak aku ketahui
Terimaksih sudah menarik tanganku disaat aku tak kuasa menaiki terjalnya track pendakian,
Terimaskih sudah meringankan beban bawaanku ketika badan ini tak mampu lagi membawanya,
Terimakasih sudah mengiringi jalanku yang lambat,
Terimakasih sudah dengan sabarnya berhenti dan membantuku mengatur nafas ketika aku berteriak 'break'
Terimaksih sudah membawaku kepuncak yang sangat indah
Dan terimakasih Ar-Rahman ^___^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar